Latest News

Monday, 30 January 2017

Saintis Barat: Putaran Bumi Akan BERHENTI Jika Umat Islam Berhenti Menunaikan Solat !!!


Saintis Barat: Putaran Bumi Akan BERHENTI Jika Umat Islam Berhenti Menunaikan Solat !!!



BUMI BERHENTI BERPUTAR JIKA UMAT ISLAM BERHENTI SOLAT



Sunita Williams, seorang wanita India pertama yang pergi ke bulan pada tanggal 9-07-2011. Kembalinya dari bulan terus memeluk Agama Islam . Dia berkata ”Dari bulan seluruh Bumi kelihatan hitam dan gelap kecuali dua tempat yang terang dan bercahaya.

Ketika aku lihat dengan teleskop, ternyata tempat itu adalah Mekkah dan Madinah. ”Di bulan semua frekuensi suara tidak berfungsi, Tapi aku masih mendengar suara azan.




Prof Lawrence E Yoseph :

Sesungguhnya kita telah berhutang besar kepada umat Islam dalam Encyclopedia Americana menulis :

“Sekiranya orang-orang Islam berhenti mengerjakan tawaf ataupun solat di muka bumi ini, nescaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, kerana rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memancarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universiti : Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, iaitu 23,000 kali dari baja yang ada. Beberapa astronot melihat satu sinar yang teramat terang memancar dari bumi, dan setelah diteliti ternyata dari Kaa’bah.




Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan kilometer jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis : “Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, solat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu…”

Para astronot telah menemukan : bahawa planet Bumi itu mengeluarkan radiasi. Radiasi yang berada di sekitar kaa’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Kaa’bah di alam.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, ertinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.






Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sihat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan graviti.

Sebab itu lah ketika kita mengelilingi Kaa’Bah, maka seakan-akan diri kita dicas berulangkali oleh suatu energi misteri dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Makkah juga merupakan pusat bumi. Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit. Ada beberapa ayat dan hadis nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman : ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusinya melainkan dengan kekuatan.’ (arRahman:33).

Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin As, dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan. Sekiranya Allah subhanahu wata’ala tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup memandangnya.

Dalam penelitian lainnya, mereka mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga boleh mengembang di dalam air.

Di sebuah muzium di negara Inggeris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Kaa’Bah ) dan pihak muzium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem suria kita.

Rasulullah ada bersabda : Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.

Subhanallah,
Alhamdulillah,
Laa Illaha illallah,
Allahu Akbar

Sayyidina Umar al-Khattab r.a. berkata “ini tidak lain hanya batu, jikalah tidak aku melihat Rasulullah s.a.w. mengucupnya, nescaya tidak akan aku sudi melakukannya”. Jika alQuran diturunkan untuk membaiki akhlak, jika Islam mengatur hidup bahagia berumahtangga, pastilah bukan ujudnya jasad batu itu yang menjadi soal pokok.






Kisah disebalik batu itu yang harus kita pertimbangkan. Itulah dia batu timbangan dalam kehidupan manusia, itulah pedoman bagaimana manusia menetapkan prinsip dan polisi dalam keluarga.

Batu timbangan bernama Hajarulaswad juga begitu. Ia tidak pernah akan kembali jadi putih. Yang hitam ialah imej Islam akibat kita tersalah pertimbangan. Yang akan jadi putih ialah jika Islam mampu merahmatkan keluarga dan seluruh alam semula.

Itulah satu-satunya komponen Kaabah yang masih kekal dari zaman Nabi Ibrahim AS lagi. Selain dari batu itu,

No comments:

Post a Comment

Recent Post